Jumat, 20 Maret 2009
Sadarkah Anti……????
Pemahaman para muslimah yang lebih condong pada perilaku hidup konsumtif, hedonis dan mendewakan kecantikan, tidak serta merta timbul begitu saja. Ia berasal dari suatu usaha yang terorganisir rapi. Perlahan tapi pasti, usaha tersebut mencapai targetnya. Mereka para musuh islam, yang melakukan usaha ini hanya perlu menjauhkan orang islam dari Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya, merayu wanita islam untuk membuka hijabnya dengan sukarela tanpa paksaan. Sebagaimana yang dikatakan Snouck Hongraye, “Jangan larang mereka beribadah bahkan fasilitasi, tapi buat mereka malas dan lalai membaca Al-Qur’an dan buat wanita-wanita islam kehilangan rasa malunya”. Dan ternyata hal ini sangat ampuh untuk mewujudkan keinginan mereka. Sebagaimana yang kita saksikan sekarang, pernikahan yang didahului oleh perzinahan adalah hal biasa, membunuh janin dalam kandungan (aborsi) juga biasa, tinggal bersama dan bercengkrama dengan lawan jenis yang tidak sah adalah biasa dan sah-sah saja, berbusana dengan memamerkan aurat adalah wajar, dan banyak lagi hal-hal amoral lain yang menjadi biasa di kalangan umat islam khususnya para pemuda. Inilah yang dinamakan dengan Al-ghazwu al-fikr (Perang pemikiran). Dengan melansirkan ideologi-ideologi yang bukan berasal dari Al-Qur’an dan As-sunnah, perlahan tapi pasti tujuan mereka untuk menghancurkan Islam dengan jalan terselubung mulai menampakkan hasilnya. Dari cara berfikir hingga bertindak. Dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Dari bapak-bapak, ibu-ibu, kakek, nenek, cucu sampai balita yang belum menyadari jati dirinya pun menjai korban.
Pemahaman para muslimah yang lebih condong pada perilaku hidup konsumtif, hedonis dan mendewakan kecantikan, tidak serta merta timbul begitu saja. Ia berasal dari suatu usaha yang terorganisir rapi. Perlahan tapi pasti, usaha tersebut mencapai targetnya. Mereka para musuh islam, yang melakukan usaha ini hanya perlu menjauhkan orang islam dari Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya, merayu wanita islam untuk membuka hijabnya dengan sukarela tanpa paksaan. Sebagaimana yang dikatakan Snouck Hongraye, “Jangan larang mereka beribadah bahkan fasilitasi, tapi buat mereka malas dan lalai membaca Al-Qur’an dan buat wanita-wanita islam kehilangan rasa malunya”. Dan ternyata hal ini sangat ampuh untuk mewujudkan keinginan mereka. Sebagaimana yang kita saksikan sekarang, pernikahan yang didahului oleh perzinahan adalah hal biasa, membunuh janin dalam kandungan (aborsi) juga biasa, tinggal bersama dan bercengkrama dengan lawan jenis yang tidak sah adalah biasa dan sah-sah saja, berbusana dengan memamerkan aurat adalah wajar, dan banyak lagi hal-hal amoral lain yang menjadi biasa di kalangan umat islam khususnya para pemuda. Inilah yang dinamakan dengan Al-ghazwu al-fikr (Perang pemikiran). Dengan melansirkan ideologi-ideologi yang bukan berasal dari Al-Qur’an dan As-sunnah, perlahan tapi pasti tujuan mereka untuk menghancurkan Islam dengan jalan terselubung mulai menampakkan hasilnya. Dari cara berfikir hingga bertindak. Dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Dari bapak-bapak, ibu-ibu, kakek, nenek, cucu sampai balita yang belum menyadari jati dirinya pun menjai korban.
uji coba
Menunggu
Baru kemarin aku hanyut dalam perasaan
Setelah sebelumya aku mengenal selain dirinya
Pun aku tak tahu hendak berbuat apa
Ketika kutanya benar atau salah
Mereka pun menjawab salah
Tiada yang mengerti tentangku
Kutanya sahabat……
Sahabat juga sama denganku
Kutanya ibu………
Ibu juga tak melirik namun menentangku
Kutanya penasihat agamaku……
Dia pun sama bingungnya denganku
Lalu apa yang harus kulakukan…???
Apa…???
Aku terus mencari cela hatinya
Kumengira ada secercah harapan buatku
Tapi aku pun belum tahu……
Hanya menunggu dan terus menunggu
Dan engkaupun harus menunggu bersamaku
Langganan:
Postingan (Atom)